Tongkol Anturium Dicuri Orang


Siang itu, seperti biasa ada banyak orang yang datang ke kebun bunga milik Agus Permadi. Ada yang sekadar melihat-lihat, tapi ada juga yang menawar harga bunga. "Demam bunga" sedang melanda di wilayah kami. Tiba-tiba ada banyak orang yang sedang memelihara bunga.

Ada dua pemuda berumur di atas 20 tahun yang tanya-tanya harga bunga. Tak lama kemudian, datanglah satu ibu paruh baya yang diantar seorang pemuda berusia sekitar 35 tahun. Sang ibu ini ingin membeli bunga.

Ditemani Agus Permadi, sang Ibu ini memilih bunga yang dikehendaki. Sementara dua pemuda tadi memisahkan diri untuk melihat bunga-bunga di sisi taman yang lain. Sang Ibu ini asyik mengobrol sambil ditemani pemuda yang mengantarnya dan Agus Permadi, si pemilik kebun bunga.

Tak berapa lama, mbak Widi, isteri Agus Permadi pulang dari bank. Dia melihat tongkol biji bunga Anturium dibawa pergi dua pemuda. Mbak Widi bergegas mencari suaminya. "Apakah Papa menjual tongkol biji bunga Anturium?" tanya mbah Widi.

"Nggak tuh" jawab Agus Permadi.

"Berarti dua orang itu mencuri tongkol biji bunga Anturium milik kita!!" kata mbak Widi.

Mereka bergegas keluar, tetapi dua pemuda itu sudah kabur menggunakan sepeda motor. Maka hilanglah uang 15 juta! Dari mana bisa didapatkan perhitungan itu? Saat ini orang sedang berburu bunga anturium, akibatnya harga melambung tinggi. Bahkan ketika masih berupa biji, orang bersedia membayar biji anturium yang masih ada di tongkolnya! Jika dijual perbiji, maka tongkol itu akan menghasilkan uang 15 juta rupiah.

Biji bunga anturium itu bentuknya seperti tongkol jagung. Biji-bijinya juga sebesar biji jagung, tapi berwarna merah. Agus Permadi menjualnya per biji. Dua pemuda tadi tampaknya memotong tongkol menggunakan cutter.

Ibu yang ingin membeli bunga tadi bertanya apa yang terjadi. Agus Permadi menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi. Mendengar itu, sang Ibu ini merasa bersalah. Soalnya, gara-gara dia mengajak Agus Permadi mengobrol, akibatnya dua pemuda tadi punya kesempatan mencuri tongkol anturium.

"Ah, sudahlah. Tidak apa-apa." kata Agus Permadi,"Tuhan sudah banyak memberi berkat kepada saya."

Kini, bunga anturium itu sudah dijual dengan harga 19 juta.

Komentar

Postingan Populer