Jurnal Pelatihan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat

Tepat pukul 13:50, saya boarding ke pesawat Garuda yang akan membawa saya Bali. Rencananya saya akan mengikti Pelatihan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat, dari tanggal 10-17 September 2007.
Mengingat reputas Garuda selama ini, saya mengharapkan mendapat sedikit “kemewahan” dibandingkan dengan maskapai-maskapai lain yang bertarif murah. Ternyata harapan itu meleset. Ketika masuk pesawat, suhu udara di dalam kabin sangat panas. AC tidak difungsikan sehingga seluruh penumpang harus mandi keringat. Bahkan ketika pesawat bergerak menuju run way, udara panas ini masih sangat terasa.
Seperti biasanya, karena landasan yang pendek, pesawat harus mengudara dengan kecepatan. Saat roda-roda pesawat menggelinding di aspal landasan, terasa ada goncangan-goncangan kecil. Badan pesawat seperti berjalan zig-zag sehingga jantung saya agak berdebar-debar. Namun ketika mengudara, pesawat pun meluncur mulus.
Untuk mengisi waktu, saya mengobrol dengan penumpang di samping tempat duduk saya. Ternyata dia juga ikut dalam pelatihan Namanya Pembri, berasal dari Tanda Baca. LSM yang didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa sastra ini bergerak di bidang pendampingan anak-anak. Untuk mendukung kegiatan sosial ini, mereka mendirikan badan usaha yang bergerak di bidang multi media, event organizer dan penerbitan. Keuntungan dari usaha inilah yang dipakai untuk mendukung idealisme mereka.
Sejam kemudian, roda pesawat menyentuh ujung landasan bandara Ngurah Rai Bali. Kami dijemput oleh mobil dari hotel dan langsung dibawa ke hotel Inna Sindu, Sinur. Saya sekamar dengan Ismed dari GFS, Aceh.
Wow, lokasinya hanya sepelemparan batu dari pantai Sanur. Dari balkon dari kamar, saya bisa langsung melihat hamparan putih pasir pantai Sanur. Yang lebih mengasyikkan lagi, kami bisa makan di pinggir pantai, di atas pasir putih.

Komentar

Postingan Populer