Kisah Sukses Mantan Napi
    Prestasinya cukup spektakuler. Hanya  dalam satu tahun, dia langsung menyabet peringkat dua di  perusahannya sebagai wiraniaga yang paling banyak menjual polis asuransi.  Sebagai hadiahnya, dia boleh melancong ke Swiss gratis. Tapi karena ada kendala  teknis, tempat tujuannya diubah ke Beijing. Tahun berikutnya, tahun 2006,  peringkatnya melorot satu tingkat, ke peringkat tiga. Dia sengaja mengurangi  targetnya karena banyak nasabahnya yang sedang mengalami kesulitan  ekonomi.
     Sebut saja namanya, Wahyu (bukan nama  sebenarnya). Bapak berusia 43 tahun ini sekarang dengan bangga mengaku bahwa dia  hanya lulusan STM jurusan listrik. Dia ingin menunjukkan bahwa dengan pendidikan  yang minim pun bukan alasan untuk mencapai sukses, asal mau bekerja keras dan  berkomitmen tinggi. Namun di balik itu, ada satu hal yang tidak banyak diketahui  orang. Dia adalah mantan narapidana selama 5 tahun dan di antaranya pernah  menghuni L.P. Nusakambangan. Dia dihukum karena mengedarkan  narkotika.
     Selama Wahyu dalam penjara, anak dan  isterinya mengalami masa-masa yang berat.  Termasuk juga dalam memenuhi  kebutuhan sehari-hari.  Melihat hal ini, setiap bulan sebuah gereja  memberikan beras kepada keluarga ini. Ketika Wahyu selesai menjalani hukuman,  dia tidak tahu harus bekerja apa. Sebagai mantan narapidana, dia mendapat stigma  buruk dari masyarakat.  
     Namun tidak semua orang curiga kepada  Wahyu. Ada salah satu anggota jemaat yang memberi kesempatan kepadanya.   Sebut saya namanya pak Jeremia. Berkat relasinya yang kuat, pak Jeremia bisa  memasukkan Wahyu ke sebuah perusahaan asuransi. Namun pak Jeremia tidak berhenti  di sini. Dengan sabar dia memberikan bimbingan dan motivasi kepada Wahyu. Dia  memberikan beberapa langkah strategis. "Kalau kamu melakukan langkah-langkah  ini, aku jamin kamu akan sukses," kata pak Jeremia.
     Ternyata kepercayaan dan kesempatan itu  tidak disia-siakan oleh Wahyu. Setelah sukses sebagai agen pemasar top di  perusahaannya, Wahyu menetapkan target baru. Dia ingin masuk dalam daftar   agen pemasaran asuransi paling sukses secara nasional. Langkah ke sana sudah  dimulai. Tahun 2007 ini, dia masuk dalam 10 besar agen asuransi versi AAJI  (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia). 
     Pelajaran apa yang bisa kita petik dari  kisah ini?
 1. Jangan menilai orang semata-mata dari masa lalunya.  Setiap orang bisa berubah (entah itu ke arah perbaikan atau sebaliknya). Orang  yang masa lalunya kelam, tidak selamanya akan menjadi orang yang  jahat.
 2. Berikan kesempatan kedua pada orang lain untuk  memperbaiki diri. 
 3. Jika kita pernah berbuat kesalahan, bangkitlah  kembali untuk memperbaikinya.
 4. Pegang teguh kepercayaan yang telah diberikan orang  lain kepada kita. Sebab di situlah terletak pintu menuju  kesuksesan.
 
Komentar