Gigi Kirana Patah Sedikit


Tanggal 13-15, kami sekeluarga pergi ke Semarang. Perjalanan ini sungguh tidak menyenangkan bagi Kirana, anak kami. Awal perjalanan, tubuh kami sudah terguncang-guncang karena melewati jalan-jalan yang sdah berlobang dan tidak rata. Akibatnya, Kirana harus beberapa kali mabuk.
Ketika masuk lobby hotel, Kirana tiba-tiba menangis ketakutan. Dia mengira akan dibawa ke rumah sakit lagi. Memang, akhir-akhir ini kami sering mengunjungi rumah sakit yang meja pendaftarannya seperti meja resepsionis hotel (Kirana harus mengikuti pengobatan selama berbulan-bulan untuk penyakit fleks di paru-parunya). Tapi setelah kami masuk kamar, rasa takutnya perlahan-lahan mulai hilang. Keceriannya mulai terbit. Dia berlari-lari di sela-sela perabotan yang ada di kamar itu. Kirana juga naik turun ranjang dan kursi.
Tapi di sinilah awal malapetaka. Saat-saat ini Kirana sedang membentuk kepercayaan diri. Maunya, dia melakukan semua hal sendiri, tanpa bantuan orang lain. Orang lain yang berusaha membantunya, selalu ditolaknya. Saat itu, dia ingin turun dari ranjang hotel. Dia ingin melakukannya sendiri. Tapi karena memang dia belum lihai benar, maka keseimbangannya tidak tepat. Wajahnya terantuk pada sisi luar ranjang yang terbuat dari kayu. Akibatnya bibirnya terluka di dua tempat dan berdarah. Meski begitu setengah jam kemudian, dia sudah bisa bermain-main lagi. Dia kembali naik-turun kursi dan ranjang. Saat dia naik kursi, Kirana tetap tidak mau dipegangi. Dia menepis tangan bu Marni, pengasuhnya, yang berusaha memegangnya. Akibatnya, dia kehilangan keseimbangan lagi. Sekali lagi, wajahnya terantuk kursi. Kali ini gigi depannya yang patah sedikit dan menjadi miring.
Dua malam berikutnya, Kirana mengalami demam dan muntah-muntah. Selama dua malam, kami harus begadang karena Kirana menjadi rewel. Dia tidak bisa tidur nyenyak. Kirana juga kehilangan selera makan. Dia hanya mau makan buah anggur dan minum teh.
Tapi Puji Tuhan, setelah pulang ke rumah, demamnya sudah hilang. Sekarang dia sudah pulih kembali. Luka di bibirnya sudah mengering.
Baca Tulisan lainnya di blog Purnawan Kristanto [http://purnawan-kristanto.blogspot.com
]

Komentar

Postingan Populer