Temu Kangen eks Yayasan Andi






Berawal dari ide spontan antara saya, pak Xavier dan mas Arie Saptaji, akhirnya di awal tahun ini sukses diadakan temu kangen eks karyawan Andi. Setidaknya ada lebih dari separuh eks karyawan yayasan yang menghadiri pertemuan di Jambon Resto, sebuah rumah makan dan pemancingan di sebelah barat kota Yogyakarta. Mereka datang adalah pak Martin, pak Xavier, Yudi, Krisetiwati Puspitasari, Sasongko, Joko Sunyoto, Chatarina Probowati, Kristi Handari, Kristina Dwi Astuti (Tutik), Suryadi, Anung, Krisna, Arie Saptaji, Sugiyanto dan saya. Masing-masing datang beserta dengan pasangan dan anak-anak mereka, kecuali Sugiyanto, Yudi dan Krisna. Tutik hadir bersama anaknya, tanpa didampingi mas Kelik, suaminya. Sedangkan saya dan isteri tidak membawa Kirana karena hanya naik sepeda motor. Kasihan kalau kehujanan di jalan.


Acara berlangsung santai, diselingi dengan guyonan yang menjadi kebiasaan kami sejak dulu. Sekitar pukul 12, mas Joko menghantarkan doa makan, kemudian kami segera menyikat gurame bakar dan ayam bumbu mentega yang sudah terhidang di meja. Mungkin karena kelaparan, maka semua cething nasi telah tandas dikuras. Padahal masih ada beberapa orang yang belum datang.


Krisna datang terlambat, karena dia menempuh perjalanan dengan bersepeda. Semangatnya sungguh luar biasa! Dia mengayuh sepeda pancal dari bagian tenggara kota menuju bagian bagian barat laut kota. Setelah itu muncul Kristi, Anin dan mas Ganang. Rumah mereka cukup jauh, yaitu di Wates. Sekitar 30 km dari Jogja. Terakhir yang datang adalah Sugiyanto "Ugi". Karena nasi sudah habis, maka kami memesan nasi tambahan untuk mereka yang datang terlambat.


Setelah perut kenyang, masing-masing mendapat giliran untuk menceritakan pengalaman selama ini, khususnya yang sudah "lulus" dari Andi. Dimulai dari pak Martin, mas Arie Saptaji, saya, pak Xavier, terus berlanjut hingga semua mendapat giliran.


Secara umum, acara berlangsung seperti yang kami inginkan. Berkat kegigihan Sari dan Sasongko, keinginan ini akhirnya terwujud. Sayangnya, masih banyak eks karyawan yang tidak bisa datang. Agus Jumianto dan Lili Halim tidak dapat dikontak. Parwanto berhalangan karena sakit sekeluarga. Lik Wah (pak Mateas) harus pergi ke Madiun. Cahyo "Geyol" semula bersedia datang, tapi tidak jadi datang. Filipus, Felix, Lusi, Lina, Maryadi, Heru "Pak Cik", Ko Har (Hariyono), Wiwin, mbak Rini dan Sulistiyani juga tidak dapat hadir dengan alasan masing-masing.



Mungkin ada yang bertanya, mengapa tajuk tulisan mengapa "eks Yayasan Andi"? Apa yang terjadi dengan Yayasan Andi? Sebelumnya perlu dijelaskan bahwa di Yayasan Andi ini mengampu Penebit Buku dan Majalah Rohani (PBMR) Andi. Selain buku-buku rohani, penerbit ini juga menerbitkan majalah rohani populer. Namun kira-kira tiga tahun yang lalu, pendiri yayasan ini memutuskan untuk membubarkan yayasan Andi. Salah satu alasannya adalah untuk mengantisipasi pemberlakukan UU tentang Yayasan. Selanjutnya aset dan karyawan yayasan ini digabungkan ke CV Andi Offset. Nah pertemuan hari ini adalah upaya untuk mengumpulkan kembali karyawan-karyawan yang penah bekerja di yayasan Andi. Sebagian besar masih menjadi karyawan Andi Offset, tapi ada juga yang sudah keluar atau dikeluarkan dari sana.


Komentar

Postingan Populer